Perpaduan rasa asam, manis dan pahit dengan aroma khas serta efeknya menghangatkkan tubuh setelah diminum membuat wine jadi minuman yang pas di kala cuaca dingin. Dari beberapa jenis wine yang ada di dunia, yang paling banyak beredar di Indonesia adalah red wine (anggur merah) dan white wine (anggur putih).
Rasa dan warna kedua jenis wine ini berasal dari proses fermentasi dan jenis anggur yang digunakan. Tidak seperti warna jus anggur yang terlihat lebih bening karena warna wine berasal dari proses fermentasi.
Red wine berasal dari anggur yang berwarna merah dan hitam, warna merah diperoleh dari proses perendaman yang disebut maceration. White wine difermentasi dari jenis anggur berwarna gelap hingga yang berwarna merah muda. Orange wine adalah white wine yang sudah ‘berumur’. Karena sudah terlalu lama, warna white wine yang bening sedikit keemasan akan berubah menjadi sedikit berwarna oranye.
Banyak wine connoisseurs (sebutan untuk orang yang sangat memahami wine) menganggap minum wine atau anggur adalah sebuah kesenian. Itulah sebabnya banyak terdapat panduan dan buku-buku yang memuat berbagai cara menikmati wine yang tepat agar dapat merasakan wine secara maksimal. Minum wine memang bagi sebagian orang bukan hanya sekedar menikmati rasa, tapi sebuah seni. Agar rasa dan aromanya tetap terjaga ada beberapa tips yang bisa diikuti saat menikmati wine.
1. Gelas Wine yang bening
Semua wine harus dituangkan ke dalam gelas wine yang bening dan diletakkan atau dipegang di depan latar belakang berwarna putih, sehingga Anda dapat memperhatikan warnanya. Warna wine sangat beragam dan lama waktu penyimpanan juga mempengaruhi warnanya.
Wine yang terbuat dari jenis anggur yang sama dapat memiliki warna yang berbeda. White wine memiliki warna yang bervariasi dari agak kehijauan cerah menjadi kecokelatan. Semakin coklat warna wine maka mengindikasikan umur yang lebih tua dan rasa yang lebih kaya.
Sebaliknya, semakin lama waktu penyimpanannya warna red wine cenderung menjadi cerah. Jika semakin lama disimpan kualitas red wine semakin baik, sedangkan white wine justru cenderung rusak seiring bertambahnya tahun penyimpanan.
2. Goyangkan gelas
Sebelum Anda minum wine, coba goyangkan gelas secara perlahan, kemudian hirup aromanya. Wine akan mengeluarkan rasa berbeda, para peneliti telah menunjukkan bahwa rasa wine 70 hingga 75 persen tergantung dari aromanya.
Anda tidak dapat merasakan wine jika sedang menderita penyakit flu. Ciumlah aroma wine sebelum meminumnya, lama-lama Anda akan terlatih indera perasanya untuk dapat menebak rasa wine.
3. Minumlah secara perlahan
Jika Anda mulai meminum wine, biarkan rasanya menetap di lidah. Biarkan wine menyebar di sekeliling area mulut selama beberapa detik agar cita rasanya dapat sampai ke indera perasa yang terletak di bawah lidah.
Indera perasa anda akan mampu mendeteksi segala macam rasa termasuk manis, asam, pahit dan asin. Dengan meminum wine secara perlahan maka indera perasa dapat mengenali dan mengindentifikasi kualitas wine yang baik. Sebelum Anda melanjutkan minum wine, cobalah sedikit rileks, santai dan rasakan rasa alaminya.